Maskapai penerbangan Japan Airlines (JAL) terpaksa melakukan perubahan pada menit terakhir sebelum pesawat lepas landas karena adanya kelebihan beban yang disebabkan oleh sekelompok pegulat sumo. Ini merupakan kasus yang tidak biasa, karena biasanya kelebihan beban pesawat berasal dari bobot di bagasi penumpang.
Dilansir dari CNN, JAL menyadari bahwa dua pesawatnya berisiko melebihi batas berat ketika membawa para pesumo untuk menghadiri festival olahraga di Amami Oshima, sebuah pulau di wilayah selatan Jepang. Kelompok pegulat sumo tersebut terdiri dari 27 atlet yang terbagi dalam dua kelompok di dua pesawat berbeda. Salah satu kelompok terbang dari Bandara Haneda, Tokyo, sementara kelompok lainnya berangkat dari Bandara Itami, Osaka, yang lebih kecil.
“Masing-masing pegulat sumo memiliki berat rata-rata 120 kilogram, jauh lebih berat dari penumpang biasa yang berbobot 70 kilogram,” kata juru bicara JAL kepada CNN. Hal ini meningkatkan kekhawatiran mengenai kapasitas bahan bakar pada pesawat kecil yang akan digunakan untuk penerbangan menuju Amami.
Dikarenakan bandara di Amami hanya mampu menerima pesawat kecil, JAL memutuskan untuk memindahkan 14 atlet sumo tersebut menggunakan pesawat tambahan dari Bandara Haneda. Hal ini dilakukan karena landasan pacu bandara Amami tidak dapat menampung pesawat yang lebih besar. JAL juga menyediakan penerbangan tambahan untuk mengembali pulang para pegulat setelah turnamen berakhir.
“Dalam kondisi normal, biasanya tidak perlu untuk mengoperasikan penerbangan khusus seperti ini karena pembatasan berat pada pesawat,” kata juru bicara JAL kepada surat kabar Minami-Nippon Shimbun.
Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam The Guardian dan melaporkan bahwa JAL harus menyediakan layanan tambahan untuk 27 pegulat sumo, termasuk 14 orang yang harus terbang dari Bandara Itami ke Haneda untuk naik pesawat tambahan tersebut.