Menurut sebuah studi, negara-negara dengan risiko tertinggi mengalami penurunan hasil panen akibat kekurangan penyerbuk adalah Tiongkok, India, Indonesia, Brasil, dan Filipina. Afrika Sub-Sahara juga berada dalam ancaman serius, terutama untuk tanaman kakao dan mangga.
Berdasarkan penelitian ini, para peneliti mengklaim bahwa ini adalah perkembangan negatif bagi tanaman tropis utama seperti kopi dan kakao. Tanaman-tanaman ini sangat bergantung pada bantuan lebah dan lalat dalam proses reproduksi, dan penurunan jumlah penyerbuk berpotensi menyebabkan penurunan hasil panen.
Sebelumnya, penelitian telah menunjukkan bahwa populasi serangga mengalami penurunan akibat perubahan iklim dan kehilangan habitat. Selain itu, ada juga bukti bahwa jumlah penyerbuk berkurang, serta bukti tambahan yang menunjukkan bahwa tanaman kopi dan kakao terdampak negatif oleh situasi ini.
Namun, menurut penulis penelitian, dampak keseluruhan dari semua faktor ini bahkan lebih serius daripada hanya mempertimbangkan faktor-faktor tersebut secara terpisah.
“Perubahan iklim tidak hanya berpengaruh pada tanaman kopi itu sendiri, tetapi juga pada populasi penyerbuk yang penting untuk pertumbuhannya. Ini sangat mengkhawatirkan bagi para pecinta kopi,” kata Newbold.
