Perang Ukraina akan menghadapi musim dingin kedua, setelah dimulai pada Februari 2022. Tidak hanya operasi ofensif yang akan terganggu oleh cuaca buruk, tetapi juga ada kekhawatiran bahwa Rusia akan kembali menargetkan infrastruktur energi Ukraina, yang akan membuat banyak orang terjebak dalam musim dingin yang suram.
Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Anton Demokhin, mengakui bahwa musim dingin sebelumnya sangat sulit. Mereka sering menghadapi serangan rudal besar-besaran terhadap infrastruktur penting dan sipil yang menyebabkan rakyat mereka kehilangan listrik, air, dan pemanas. Untungnya, musim dingin yang lalu cukup hangat.
Namun, Demokhin mengungkapkan bahwa mereka sedang mempersiapkan diri menghadapi situasi yang lebih sulit. Mereka membutuhkan bantuan banyak generator untuk menghasilkan listrik saat terjadi pemadaman. Saat ini, mereka kekurangan beberapa ratus generator dan mereka berharap Indonesia juga bersedia membantu.
Ukraina juga sedang mempersiapkan tempat perlindungan bom yang hangat dan dilengkapi dengan berbagai perlengkapan yang diperlukan saat serangan rudal datang, terutama selama musim dingin. Ada juga inisiatif kemanusiaan lainnya seperti stasiun pengisian daya, makanan, dan stasiun air serta pusat-pusat di seluruh negara untuk memungkinkan orang-orang menghangatkan diri. Banyak negara dan organisasi internasional yang turut serta dalam proses ini dan Ukraina sangat menghargai kerja keras dan dukungan semua pihak.
Selain itu, Demokhin menekankan pentingnya sistem pertahanan udara. Mereka berharap dapat melindungi wilayah udara mereka dengan bantuan pihak mitra.
Kunjungan Demokhin ke Indonesia kali ini membahas tentang ketahanan pangan dan gandum. Mereka juga ingin berbagi pengalaman Ukraina dalam transformasi digital, keamanan dan ketahanan siber, serta teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan komputasi kuantum. Ukraina senang dapat berbagi pengalaman dengan Indonesia sebagai mitra strategis mereka yang memiliki sejarah hubungan baik antara kedua negara, masyarakat, dan pemerintah.
Demokhin berharap dapat mencapai kemajuan lebih lanjut dan melihat potensi kerjasama dengan Indonesia dalam bidang ekonomi digital. Mereka menganggap bahwa perjanjian kerangka ekonomi digital yang sedang dikerjakan oleh negara-negara ASEAN, terutama Indonesia dan Singapura, adalah kesempatan untuk mereka berbagi pengalaman dan memberikan manfaat bagi Indonesia.
