Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa militer Israel sedang menjalankan perang tahap kedua melawan Hamas. Mereka mengirimkan pasukan darat ke Gaza dan memperluas serangan di udara, darat, dan laut. Netanyahu menyatakan bahwa perang ini merupakan perjuangan untuk kelangsungan hidup negaranya, dan dia yakin Israel akan menjadi pemenangnya.
Israel merilis gambar tank yang bergerak di daerah terbuka Gaza dan mengklaim telah membom puluhan terowongan dan bunker Hamas. Situs-situs bawah tanah ini menjadi target utama Israel untuk menghancurkan Hamas setelah serangan mereka pada 7 Oktober. Eskalasi konflik tersebut meningkatkan tekanan domestik terhadap pemerintah Israel untuk memastikan pembebasan sandera yang ditawan oleh Hamas.
Netanyahu bertemu dengan anggota keluarga korban penyanderaan dan mereka mendukung pertukaran tahanan Palestina yang ditahan di Israel, seperti yang diajukan oleh Hamas. Namun, militer Israel menentang skema ini dan menyebutnya sebagai teror psikologis. Netanyahu menyatakan bahwa Israel bertekad memulangkan semua sandera, dan perluasan operasi darat akan membantu mencapai tujuan ini.
Netanyahu juga mengungkapkan bahwa ada banyak hal yang tidak dapat dia ungkapkan karena sensitivitas dan kerahasiaan upaya mereka. Dia menegaskan bahwa perang tahap kedua ini bertujuan untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas serta memulangkan para sandera. Netanyahu tidak membahas gencatan senjata dalam pernyataannya, tetapi dia mengatakan bahwa masa depan Israel bergantung pada keberhasilan mereka melawan musuh.
Netanyahu mengakui bahwa bencana pada 7 Oktober membutuhkan penyelidikan menyeluruh, termasuk terhadap dirinya sendiri. Dia juga memuji tentara Israel yang memiliki tujuan utama untuk menghancurkan musuh yang mematikan dan memastikan keberadaan Israel di tanah mereka.