portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Menewaskan 50 Warga Palestina dan Melukai 150 Lainnya

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Menewaskan 50 Warga Palestina dan Melukai 150 Lainnya

Pemerintah Bolivia mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan kembali hubungan diplomatik dengan Israel pada hari Selasa. Mereka menuduh bahwa Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam serangannya di Jalur Gaza.

Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia, Freddy Mamani, menyatakan, “Bolivia telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk penolakan dan kecaman terhadap serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional di Jalur Gaza,” seperti dilansir oleh Reuters.

Mamani juga menambahkan bahwa Bolivia mendesak agar terjadi gencatan senjata dan berakhirnya blokade yang menghambat masuknya makanan, air, dan sumber daya penting lainnya bagi kehidupan.

Menteri Luar Negeri Sementara Bolivia, Maria Nela Prada, mengatakan bahwa pengumuman ini terkait dengan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Jalur Gaza terhadap rakyat Palestina.

Sebelumnya, Bolivia juga telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2009 di bawah pemerintahan presiden Evo Morales yang berhaluan kiri. Langkah tersebut juga diambil sebagai bentuk protes terhadap tindakan Israel di Gaza.

Namun, pada tahun 2020, pemerintah sementara Bolivia di bawah presiden Jeanine Anez yang berhaluan kanan membangun kembali hubungan diplomatik dengan Israel.

Pengumuman ini dilakukan beberapa jam setelah mantan presiden Evo Morales meminta presiden saat ini, Luis Arce, melalui media sosial untuk mengutuk Israel dan menyebutnya sebagai negara teroris.

Pada hari Senin, Arce bertemu dengan duta besar Palestina untuk Bolivia. Arce menyatakan, “Kami menolak kejahatan perang yang terjadi di Gaza. Kami mendukung inisiatif internasional untuk menjamin bantuan kemanusiaan sesuai dengan hukum internasional.”

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak tanggal 7 Oktober, sebanyak 8.525 orang, termasuk 3.542 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel.