Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno telah menyebutkan bahwa pengiriman bantuan ini bukan yang pertama dan terakhir yang dikirimkan ke wilayah tersebut. “Jadi akan ada kelanjutan pemberangkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Mesir. Karena pintu yang terbuka sejauh ini hanya pintu Rafah. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Menlu Mesir,” tutur Menlu Retno, Selasa (31/10).
Bantuan kemanusiaan tersebut, kata Retno, akan dikirimkan ke Bandara El Arish di Mesir, yang jaraknya sekitar 40 km dari Perbatasan Rafah. Saat ini, truk yang mengirim bantuan ke Gaza harus melalui rute yang berbeda, lebih jauh dari biasanya, dan harus melalui pemeriksaan oleh otoritas Israel.
“Kan maksimal truk yang masuk dalam satu hari adalah 20, itu juga melalui pemeriksaan ketat oleh pihak Israel,” katanya.
Menlu Retno juga mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ini bukan hanya dari pemerintah Indonesia, namun juga dari rakyat Indonesia yang dikumpulkan melalui berbagai organisasi kemanusiaan seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Baznas, Indonesian Humanitarian Alliance (IHA), dan lainnya.
Pengiriman bantuan ini juga merupakan mandat langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang terus menekankan betapa pentingnya bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza saat ini.