Dino Patti Djalal juga menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata dalam konflik yang sedang terjadi di Jalur Gaza. Menurutnya, gencatan senjata dapat menjadi solusi jangka pendek.
“Yang jelas untuk jangka pendek, gencatan senjata harus dilaksanakan, karena serangan yang berulang-ulang ini telah menyebabkan lebih dari sepuluh ribu orang tewas dan merupakan hukuman kolektif yang dilakukan oleh Israel,” kata Dino.
Namun sayangnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak wacana gencatan senjata. PM Israel berkomitmen untuk terus melanjutkan perang di Gaza dengan cara yang dianggap sembarangan.
Dino berpendapat bahwa jika serangan di Gaza terus berlanjut, maka kerusakan akan semakin parah, dengan lebih banyak korban jiwa.
“Jika ini terus dilakukan, maka akibatnya sudah dapat diprediksi, yaitu semakin banyak bangunan yang hancur dan banyak warga sipil menjadi korban, termasuk lansia, wanita, dan anak-anak. Oleh karena itu, kuncinya adalah gencatan senjata,” jelas Dino.
Selain itu, Dino juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh Dewan Keamanan PBB, terutama karena adanya veto dari negara-negara yang mendukung Israel.
“Dewan Keamanan PBB praktis lumpuh karena adanya veto dari negara yang tidak setuju dan jelas mendukung Israel. Resolusi Majelis Umum PBB yang mengajukan seruan moral berdasarkan nurani mayoritas masyarakat dunia, termasuk Indonesia,” ungkap Dino.