Menurut Earth.org, sejak tahun 1970, suhu di lautan terus meningkat akibat perubahan iklim global.
Sejak tahun 1993, peningkatan suhu ini terjadi dengan kecepatan yang semakin tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Hal ini diungkapkan dalam laporan terbaru dari Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC). Meskipun demikian, populasi ubur-ubur justru semakin berkembang di perairan hangat yang kaya nutrisi dan terdeoksigenasi.
Menghitung jumlah ubur-ubur dalam populasi menjadi sulit karena kurangnya data kuantitatif yang tersedia. Namun, studi menunjukkan bahwa populasi ubur-ubur telah meningkat di setidaknya 68 ekosistem di seluruh dunia sejak tahun 1950. Mereka adalah salah satu dari sedikit kelompok organisme yang dapat mengambil keuntungan dari dampak antropogenik yang berkelanjutan terhadap biosfer dunia.
Populasi ubur-ubur mengalami fluktuasi alami dalam siklus bloom, yaitu ledakan populasi atau jumlah mereka yang tiba-tiba meningkat. Namun, peningkatan terbaru dalam jumlah ubur-ubur ini berkaitan dengan perubahan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Populasi ubur-ubur raksasa (Nemopilema nomurai), yang biasanya hanya terjadi di Jepang setiap 40 tahun sekali, kini terjadi setiap tahun sejak awal tahun 2000-an. Kehadiran hewan-hewan ini menyebabkan berbagai masalah, seperti penyumbatan jaring ikan, dampak pariwisata di daerah yang sangat tergantung pada laut, sengatan pada manusia, dan bahkan kematian ikan akibat ubur-ubur yang masuk ke dalam insang mereka.
Ubur-ubur juga dapat menyumbat sistem pendingin di pembangkit listrik dan menyebabkan masalah lainnya. Pada Juni 2018, lebih dari 1.000 orang mengalami sengatan ubur-ubur dalam satu minggu di Florida.
Ubur-ubur juga merupakan ancaman serius bagi pembangkit listrik nuklir di pantai. Kadang-kadang, tindakan pencegahan yang mahal diperlukan untuk mencegah kelompok ubur-ubur mengganggu sistem pendingin di bawah air, seperti yang terjadi di pembangkit listrik Torness di Inggris pada tahun 2011, atau di Oskarshamn, Swedia pada tahun 2013.
