Bahrain pada Kamis (2/11/2023), mengumumkan bahwa duta besarnya untuk Israel telah dipanggil pulang dan sebaliknya, duta besar Israel di Manama telah angkat kaki. Fenomena ini dipicu oleh perang Hamas Vs Israel yang masih terjadi hingga hari ini.
Pengeboman besar-besaran Jalur Gaza oleh Israel yang telah menewaskan 9.061 warga Palestina, termasuk 3.760 anak-anak, memicu amarah dunia.
Pernyataan pemerintah Bahrain tidak mengonfirmasi bahwa hubungan ekonomi kedua negara telah terputus, seperti yang dinyatakan parlemen sebelumnya, namun mengatakan bahwa penerbangan antara kedua negara telah ditangguhkan selama beberapa minggu.
Pernyataan tersebut tidak menjelaskan apakah itu berarti duta besar Israel diusir.
Dalam pernyataannya, parlemen Bahrain menggarisbawahi bahwa langkah tersebut menegaskan posisi bersejarah Bahrain dalam mendukung perjuangan Palestina.
“Dewan Perwakilan menegaskan bahwa duta besar Israel di Kerajaan Bahrain telah meninggalkan Bahrain dan Kerajaan Bahrain telah memutuskan kembalinya duta besar Bahrain untuk Israel,” ungkap parlemen Bahrain, seperti dilansir Reuters, Jumat (3/11).
“Penghentian hubungan ekonomi juga telah diputuskan,” sebut pernyataan yang sama tanpa menjelaskan siapa yang mengambil keputusan tersebut.
Israel sebelumnya mengatakan pihaknya tidak menerima kabar mengenai tindakan tersebut dan mengklaim bahwa hubungannya dengan Bahrain stabil.
Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya menuturkan, “Kami ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada pemberitahuan atau keputusan yang diterima dari pemerintah Bahrain dan pemerintah Israel untuk memulangkan duta besar negara tersebut. Hubungan antara Israel dan Bahrain stabil.”
Penangguhan hubungan diplomatik dan ekonomi apa pun, jika benar terjadi, akan menandai kemunduran yang signifikan bagi Israel.