portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Uji Coba Rusia: Rudal Bulava dari Kapal Selam Mampu Bawa Hulu Ledak Nuklir sepanjang 12 Meter

Uji Coba Rusia: Rudal Bulava dari Kapal Selam Mampu Bawa Hulu Ledak Nuklir sepanjang 12 Meter

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan pada Kamis (26/10/2023) bahwa bagian pertama dari stasiun orbit Rusia yang baru harus dioperasikan pada tahun 2027. Proyek ini dianggap sebagai pengembangan logis berikutnya dalam eksplorasi ruang angkasa setelah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

“Ketika sumber daya Stasiun Luar Angkasa Internasional habis, kita tidak hanya membutuhkan satu segmen, tapi seluruh stasiun harus dapat dioperasikan,” kata Putin seperti yang dikutip oleh CNA.

“Dalam tahun 2027, segmen pertama harus ditempatkan di orbit,” tambahnya.

Dalam pertemuan dengan para pejabat industri antariksa, Putin juga berjanji untuk melanjutkan misi Rusia ke Bulan, meskipun gagal melakukan penjelajahan pertama dalam 47 tahun pada bulan Agustus.

Putin mengatakan pengembangan stasiun tersebut harus dilakukan “pada waktu yang tepat,” jika tidak, program luar angkasa Rusia berpotensi tertinggal dalam pengembangan penerbangan luar angkasa berawak.

Menurut Putin, stasiun baru tersebut harus “mempertimbangkan semua pencapaian kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki potensi untuk melaksanakan tugas-tugas masa depan.”

Kepala badan antariksa Rusia, Roscosmos, Yuri Borisov, mendukung posisi Putin sebagai sarana untuk mempertahankan kemampuan Rusia dalam penerbangan luar angkasa berawak.

“ISS semakin tua dan akan berakhir sekitar tahun 2030,” kata Borisov kepada wartawan.

“Jika kita tidak memulai pekerjaan skala besar untuk membuat stasiun orbital Rusia pada tahun 2024, kemungkinan besar kita akan kehilangan kemampuan karena kesenjangan waktu. Artinya, ISS tidak akan ada lagi dan stasiun Rusia tidak akan ada lagi, tidak akan siap.”

Presiden Vladimir Putin telah berjanji untuk melanjutkan program luar angkasa Rusia meskipun menghadapi sanksi. Dia merujuk pada pengiriman manusia pertama ke luar angkasa oleh Uni Soviet pada tahun 1961 saat ketegangan antara Timur dan Barat meningkat.

“Kami dibimbing oleh ambisi nenek moyang kami untuk maju, meskipun ada kesulitan dan upaya eksternal untuk mencegah kami melakukannya,” kata Putin di Kosmodrom Vostochny tahun lalu.

Misi ini sangat penting bagi sektor luar angkasa Rusia yang menghadapi masalah pendanaan, skandal korupsi, dan meningkatnya persaingan dari Amerika Serikat dan China, serta inisiatif swasta seperti SpaceX.