Berita  

Pria Buta Huruf Gagal di Operasi Gibraltar 1965 Namun Sukses Mendapatkan Wanita Pujaan

Mohammad Deen Jagir adalah seorang pemuda Gujjar yang buta huruf dari desa Darakasi di Tangmarg. Pemuda biasa ini mendapat penghargaan Padma Shree karena bisa menggagalkan Operasi Gibraltar Pakistan pada tahun 1965.

Operasi Gibraltar adalah nama sandi operasi militer yang direncanakan dan dilaksanakan oleh Angkatan Darat Pakistan di wilayah Jammu dan Kashmir, pada Agustus 1965. Strateginya mencakup infiltrasi rahasia terhadap sekitar 30.000 tentara gerilya yang terlatih dan bersenjata lengkap yang mampu menimbulkan pemberontakan.

Pada Agustus 1965, ada banyak pasukan Pakistan yang menyamar sebagai penduduk setempat menyusup ke lembah di kawasan tersebut. Operasi ini kemudian terbongkar berkat Mohammad Deen Jagir. Suatu hari ia sedang pergi untuk memeriksa ternaknya di padang rumput Tosa Maidan.

Tiba-tiba dalam perjalanan ia dicegat oleh sekelompok gerilyawan. Tujuan kelompok orang tersebut adalah memintanya untuk membelikan pheran (pakaian Kashmir) dan topi Kashmir untuk mereka. Alih-alih pergi ke pasar di Tangmarg, Mohammad Deen Jagir malah mendatangi polisi dan memberi tahu mereka tentang para penyusup.

Saat mereka membangun markas di Gulmarg, Jagir menyampaikan informasi penting tentang pergerakan mereka kepada Polisi dan pasukan keamanan yang kemudian bertindak dan menggagalkan invasi. Hal ini memicu perang yang berujung pada kekalahan dari Pakistan.

Menurut pensiunan Jenderal Pakistan Akhtar Hussain Malik, tujuan Operasi Gibraltar adalah untuk meredakan masalah Kashmir, melemahkan India dan membawa New Delhi ke meja perundingan. Hal tersebut menjadi kacau karena perencana gagal karena keberadaan pria seperti Jagir di kawasan lembah tersebut.