Operator PLTN yang menjalankan tugas pada hari Senin (20/11) menyatakan bahwa pembuangan gelombang ketiga air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima berjalan dengan aman sesuai rencana. Proses pelepasan air limbah yang telah diolah dan diencerkan ke laut dimulai pada tanggal 24 Agustus dan selesai melepaskan limbah ketiga seberat 7.800 ton pada Senin. Namun, larangan impor makanan laut dari Jepang yang diberlakukan oleh China masih berlanjut dan menimbulkan dampak yang merugikan bagi produsen dan eksportir makanan laut di Jepang.
Tokyo Electric Power Company Holdings, operator PLTN tersebut, menyatakan bahwa pelepasan ketiga ini juga berjalan lancar dan menunjukkan bahwa kadar radionuklida tertentu dalam sampel air laut jauh lebih rendah dari standar keselamatan internasional. Meskipun begitu, kelompok nelayan dan negara-negara tetangga, termasuk China, tetap menentang keras pelepasan air limbah tersebut.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas larangan impor makanan laut dari Jepang. Kishida berharap agar larangan tersebut segera dicabut namun hingga saat ini belum ada jadwal pasti untuk kemungkinan pencabutan larangan tersebut. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan pertemuan ilmiah guna membahas masalah pelepasan air limbah PLTN Fukushima, namun masih belum mencapai kesepakatan yang jelas.