portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Korea Utara Mengklaim Keberhasilan Meluncurkan Satelit Mata-mata ke Orbit, Korea Selatan Kembali Melakukan Pengawasan Udara di Wilayah Perbatasan

Korea Utara Mengklaim Keberhasilan Meluncurkan Satelit Mata-mata ke Orbit, Korea Selatan Kembali Melakukan Pengawasan Udara di Wilayah Perbatasan

Korea Utara Beritahu Jepang Akan Meluncurkan Satelit Mata-mata

Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan peluncuran yang dilakukan oleh Korea Utara pada hari Selasa menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, seperti apakah satelit Korea Utara benar-benar melakukan fungsi pengintaian dan apakah Rusia memberikan bantuan teknis dan bahkan bantuan material.

“Yang jelas adalah bahwa ini bukanlah peristiwa yang terjadi sekali saja, melainkan bagian dari strategi Korea Utara yang memprioritaskan kemampuan militer dibandingkan pembangunan ekonomi, memberikan ancaman dibandingkan melakukan rekonsiliasi dengan Korea Selatan, dan semakin menyelaraskan diri dengan Rusia dan China dibandingkan melakukan diplomasi dengan Korea Selatan dan AS,” tutur Easley.

Sejak tahun lalu, Korea Utara telah melakukan sekitar 100 uji coba rudal balistik dalam upaya membangun gudang senjata nuklir yang dapat diandalkan yang menargetkan AS dan sekutunya. Banyak pakar asing mengatakan Korea Utara masih memiliki beberapa teknologi yang tersisa untuk dikuasai guna memperoleh rudal nuklir yang berfungsi.

Dalam pernyataan tertulisnya kepada AP, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menuturkan bahwa keberhasilan peluncuran satelit pengintaian Korea Utara menandakan bahwa kemampuan ICBM Korea Utara telah ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi.

Yoon Suk Yeol, yang saat ini sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, mengadakan pertemuan darurat dewan keamanan, di mana Korea Selatan akhirnya memutuskan menunda perjanjian pengurangan ketegangan yang disepakati tahun 2018 dengan Korea Utara. Dengan demikian, Korea Selatan akan melanjutkan pengawasan udara di garis depan terhadap Korea Utara.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Wonsik kemudian memerintahkan militernya bersiap menghadapi kemungkinan bahwa Korea Utara akan menggunakan penangguhan perjanjian tersebut sebagai alasan untuk melancarkan provokasi.

Korea Utara sudah dijatuhi 11 putaran sanksi oleh PBB atas uji coba nuklir dan rudalnya di masa lalu. Namun, kemungkinan besar Korea Utara tidak akan terkena sanksi baru atas peluncuran rudal pada hari Selasa mengingat Rusia dan China akan menghalangi respons keras Dewan Keamanan PBB.

Para pengamat telah lama mengungkapkan bahwa Kim Jong Un pada akhirnya ingin menggunakan peningkatan kemampuan persenjataannya untuk meraih konsesi yang lebih besar dari AS seperti keringanan sanksi.

Exit mobile version