Menteri Pertahanan dan kandidat presiden, Prabowo Subianto, yakin dengan upayanya yang ketiga untuk menjadi presiden karena dia mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo dan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Pendukung presiden ke-6 ada di belakang dan bersama saya, begitu juga dengan presiden ke-7 yang juga ada di belakang dan bersama saya,” kata Prabowo pada hari Selasa. Video tersebut disiarkan di saluran YouTube Partai Demokrat.
Mantan Presiden SBY, tokoh utama di Partai Demokrat, sebelumnya mendukung Anies Baswedan. Hubungan politik mereka retak setelah SBY merasa dikhianati ketika Anies tiba-tiba memilih calon wakil presiden tanpa berkonsultasi dengannya.
Ada asumsi politik bahwa Anies seharusnya memilih putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai calon wakil presidennya.
Klaim Prabowo atas dukungan Jokowi bertentangan dengan partai politik presiden, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mendukung Gubernur Ganjar Pranowo dari Jawa Tengah. Namun, keluarga politik Jokowi semakin mendukung Prabowo.
Namun, Prabowo memilih putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presidennya. Gibran sebenarnya terlalu muda untuk menjadi wakil presiden, setidaknya sampai bulan lalu ketika pamannya (saat itu ketua mahkamah konstitusi, Anwar Usman) merevisi batas usia untuk pemilihan presiden dalam keputusan kontroversial.
Usman telah dipecat sebagai ketua mahkamah konstitusi, meskipun dia tetap memegang jabatannya sebagai hakim konstitusi.
Anak termuda Jokowi, Kaesang Pangarep, juga mendukung kakaknya. Kaesang, yang berusia 28 tahun, baru-baru ini diangkat sebagai ketua Partai Solidaritas Indonesia, sebuah “partai kaum muda” yang gagal dalam pemilu parlemen terakhir meskipun pengeluaran besar.
Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, juga bergabung dengan tim kampanye Prabowo. Bobby adalah walikota Medan di provinsi Sumatera Utara. Baik Bobby maupun Gibran kemudian memutuskan untuk meninggalkan PDI-P yang meluncurkan karir politik mereka.
