Tahun ini, laporan kasus flu burung juga datang dari Kementerian Kesehatan Chili, yang melaporkan kasus pertama infeksi virus flu burung pada manusia per Rabu 29 Maret 2023.
Dilaporkan oleh Channel News Asia (CNA), Selasa (4/4/2023), kasus di Chili ini terdeteksi pada seorang pria berusia 53 tahun yang menunjukkan gejala influenza parah menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Chili. Kendati demikian pasien tersebut tercatat dalam kondisi stabil.
Pemerintah kemudian menyelidiki sumber penularan serta orang lain yang pernah kontak dengan pasien.
Chili sejatinya telah melaporkan kasus flu burung H5N1 pada hewan liar sejak akhir tahun lalu.
Kasus terbaru di peternakan industri menyebabkan pemerintah menghentikan ekspor unggas. Kasus industri juga terdeteksi di Argentina, tetapi Brasil, pengekspor unggas terbesar di dunia, tetap bebas dari penularan virus tersebut.
Sebelumnya, otoritas kesehatan Chili mencatat virus itu dapat ditularkan dari burung atau mamalia laut ke manusia, tetapi tidak ada penularan dari manusia ke manusia yang diketahui.
Awal tahun ini, Ekuador mengonfirmasi kasus pertama penularan flu burung pada manusia pada seorang gadis berusia 9 tahun.
Pejabat kesehatan global mengatakan risiko penularan virus flu burung H5N1 antar manusia rendah, tetapi pembuat vaksin telah menyiapkan suntikan flu burung untuk manusia “untuk berjaga-jaga”.
Menurut data dari who.int per 16 Maret 2023, sebanyak 240 kasus infeksi manusia dengan virus flu burung (H5N1) telah dilaporkan dari empat negara di Kawasan Pasifik Barat sejak Januari 2003.