portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Paus Fransiskus Absen Sapa Umat di Santo Petrus dan Batal Hadiri COP28 karena Derita Bronkitis Akut

Paus Fransiskus Absen Sapa Umat di Santo Petrus dan Batal Hadiri COP28 karena Derita Bronkitis Akut

Paus Fransiskus Tidak Tampil di Hadapan Publik Karena Sakit, Sampaikan Pidato dari Kapel

Liputan6.com, Kota Vatikan – Untuk pekan kedua berturut-turut pada hari Minggu (3/12), Paus Fransiskus yang sedang sakit memutuskan untuk tidak tampil di hadapan publik di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Paus Fransiskus menyatakan bahwa kondisinya membaik, namun tidak memungkinkan baginya untuk banyak berbicara.

Seperti pada minggu sebelumnya, Paus Fransiskus menyampaikan pidato singkatnya dari kapel di hotel Vatikan di mana ia tinggal dan sedang dalam masa pemulihan dari penyakit bronkitis menular. Ribuan orang di lapangan menyimak pidatonya melalui layar raksasa yang dipasang di luar ruangan.

Paus Fransiskus, yang akan berulang tahun ke-87 pada akhir bulan ini, menyampaikan bahwa ia mengikuti konferensi iklim PBB di Dubai (COP28) dari jauh. Sebelumnya, Paus Fransiskus dijadwalkan untuk menghadiri COP28 pada hari Jumat (1/12) untuk menyampaikan pidato.

Pada penampilan pertamanya dari kapel pada 26 November, ia bersikeras bahwa ia akan tetap melakukan perjalanan ke Dubai meskipun sedang sakit. Namun, perintah dari dokter akhirnya membuatnya membatalkan rencana tersebut, dan Paus Fransiskus tetap tinggal di Vatikan sambil menerima antibiotik melalui infus.

“Paman dan bibi yang terkasih, selamat siang … Saya sudah lebih baik, tetapi masih belum cukup untuk membacakan semuanya,” kata Paus Fransiskus, seperti dilansir dari AP, Senin (4/12).

Paus Fransiskus kemudian memberikan mikrofon kepada seorang pastor yang membacakan pidato yang telah disiapkan, termasuk tentang berakhirnya gencatan senjata dalam konflik antara Hamas dan Israel.

“Sangat menyakitkan bahwa gencatan senjata telah dilanggar,” kata Paus Fransiskus dalam pidato yang dibacakan oleh pastor tersebut. “Itu berarti kematian, kehancuran, dan kesengsaraan.”

Ia juga menyerukan pembebasan sisa sandera yang ditawan oleh Hamas sejak 7 Oktober dan menyesali kurangnya kebutuhan dasar hidup di Jalur Gaza setelah Israel melakukan serangan balasan.