Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengirim surat kepada presiden Majelis Umum PBB pada hari Kamis, mengatakan bahwa kemampuan badannya untuk melaksanakan mandatnya di Gaza “kini menjadi sangat terbatas.” Philippe Lazzarini mengatakan bahwa dengan terus-menerusnya pengeboman serta aliran makanan dan pasokan kemanusiaan yang rendah dan tidak teratur ke Jalur Gaza, kemampuan UNRWA untuk membantu dan melindungi masyarakat berkurang dengan cepat.
Juru bicara WHO, Lindmeier, juga mengatakan bahwa konvoi WHO yang membawa makanan, air, dan pasokan medis telah dihentikan memasuki Gaza lebih dari satu kali. Operasi pada hari Jumat untuk membawa pasokan medis ke utara dan mengevakuasi 12 pasien ke selatan untuk perawatan medis juga ditangguhkan. Lindmeier menyatakan bahwa situasi di Gaza tidak bisa diandalkan dan sistem kesehatan sedang lemah, dengan wilayah selatan bisa mengalami nasib yang sama seperti wilayah utara.
Lebih lanjut, Lindmeier menambahkan bahwa Gaza tidak boleh kehilangan satu rumah sakit pun atau tempat tidur rumah sakit apa pun, karena pasien harus mengeluarkan darah di lantai dan ruang perawatan trauma menyerupai medan pertempuran. Oleh karena itu, Lindmeier menegaskan bahwa sikap tidak berperasaan ini harus diakhiri, dan membutuhkan gencatan senjata dengan segera.