NASA telah melakukan penemuan menarik dalam eksplorasi luar angkasa dengan pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx. Mereka menemukan molekul pembentuk air di permukaan Asteroid Bennu yang mungkin dapat memberikan petunjuk terhadap asal-usul kehidupan di Bumi. Laporan tersebut diumumkan ilmuwan pada 10 Desember 2018.
Dilansir Daily Mail, Asteroid Bennu, yang berukuran relatif mirip dengan gedung pencakar langit merupakan sebuah benda berbatu berbentuk biji pohon ek.
Pesawat luar angkasa milik NASA, OSIRIS-REx diterbangkan dalam jarak kurang dari 12 mil (19 km) dari asteroid Bennu yang berjarak sekitar 1,4 juta mil (2,25 juta km) dari Bumi seminggu sebelum pernyataan ilmuwan di atas.
Saat perjalanan tersebut, OSIRIS-REx mendeteksi jejak molekul hidrogen dan oksigen di permukaan berbatu asteroid. Kedua jenis molekul tersebut merupakan elemen pembentuk air yang dapat memberikan petunjuk tentang potensi kehidupan.
Wahana yang diluncurkan pada tahun 2016 tersebut memiliki misi yakni membawa sampel dari asteroid ke Bumi untuk dipelajari.
Asteroid Bennu sendiri memiliki lebar sekitar sepertiga mil (500 meter) dan mengorbit matahari pada jarak yang hampir sama dengan Bumi. Ilmuwan juga memikirkan mengenai kemungkinan dampak asteroid ini terhadap Bumi pada akhir abad ke-22.
“Kami telah menemukan mineral kaya air dari awal tata surya, yang merupakan jenis sampel yang kami temukan di luar sana dan akhirnya dibawa kembali ke Bumi,” kata salah satu ilmuwan, Dante Lauretta, penyelidik utama misi OSIRIS-REx dari Universitas Arizona. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara telepon.
Keberadaan asteroid berasal dari sisa pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.
Asteroid dan komet yang menabrak bumi dipercaya oleh para ilmuwan telah menghasilkan senyawa organik dan air sebagai sumber kehidupan bagi planet ini. Hipotesis yang dipercaya ilmuwan tersebut dikabarkan dapat didukung dengan hasil analisa sampel tingkat atom dari Asteroid Bennu.