Gambar dan video yang beredar online menunjukkan para penumpang berkumpul di dalam gerbong kereta bawah tanah dalam kegelapan karena pemadaman listrik. Beberapa terlihat menggunakan palu darurat untuk memecahkan jendela demi menghirup udara segar.
Menurut laporan dari BBC, 67 orang masih dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sementara 25 orang lainnya dalam observasi. Tidak ada kematian yang dilaporkan.
Insiden ini memicu komentar marah dari netizen di China. Beberapa orang terkejut dengan banyaknya korban luka, sementara yang lain menyesali ketidaknyamanan yang disebabkan oleh tabrakan tersebut.
“Apakah Kereta Bawah Tanah Beijing tidak memiliki staf pemeliharaan? Tidak ada pemeriksaan rutin? … Apakah kita terlalu meremehkan nyawa ratusan orang,” tulis seorang pengguna Weibo.
Kereta Bawah Tanah Beijing, yang dimiliki oleh pemerintah kota, mengoperasikan 27 jalur kereta bawah tanah dan kereta api yang melintasi kota.
Pihak Kereta Bawah Tanah Beijing meminta maaf atas kecelakaan tersebut dan menambahkan bahwa perusahaan akan menanggung tagihan medis bagi mereka yang terluka.
Mengingat cuaca ekstrem saat ini, operator menginstruksikan agar kereta yang berjalan di atas tanah dikendarai dalam mode manual dan interval antar kereta diperlebar. Bagian jalur kereta bawah tanah yang terdampak insiden tersebut – yang mencakup tiga stasiun – ditutup pada Jumat (15/12).