Kecerdasan buatan diharapkan dapat digunakan dalam memprediksi masalah kesehatan, namun para peneliti juga menyadari dampak negatif dari kecanggihan ini oleh pihak perusahaan asuransi.
Terlebih, AI terbukti 11 persen lebih akurat dibandingkan model yang saat ini digunakan oleh polis asuransi jiwa dalam memprediksi kematian.
“Jelas, model kami tidak boleh digunakan oleh perusahaan asuransi,” tambah Jorgensen.
Namun yang lebih mengkhawatirkan, ia juga yakin bahwa kemungkinan perusahaan-perusahaan teknologi besar sudah menggunakan jenis teknologi serupa untuk memeriksa banyak sekali data dan membuat prediksi tentang kehidupan manusia.
Peneliti dari Denmark memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengembangkan robot yang mampu memprediksi kematian
Read Also
Recommendation for You
Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa di Carolina Utara dilaporkan terdapat satu korban jiwa….
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rotasi bumi, seperti angin, gempa bumi, perubahan iklim, dan bahkan…
Sidang Majelis Umum PBB ditandai dengan seruan untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hizbullah di…
Amerika Serikat sedang mengembangkan inisiatif diplomatik baru untuk menghentikan sementara pertempuran di Lebanon. Deputi Duta…
Tidak hanya Singapura, berbagai negara di dunia juga memperbarui alat utama sistem persenjataan mereka. Sejumlah…
Menteri Luar Negeri Retno juga membagikan beberapa perkembangan langkah bersama Organisasi Kerja Sama Islam dalam…