portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

30 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Terbesar Rusia di Ukraina, 1 Misil Dilaporkan Menembus Wilayah Udara Polandia

30 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Terbesar Rusia di Ukraina, 1 Misil Dilaporkan Menembus Wilayah Udara Polandia

Sebuah misil atau rudal dari Rusia dilaporkan telah masuk ke wilayah udara Polandia sebelum mendarat di sasaran di Ukraina. Jenderal Wieslaw Kukula mengatakan bahwa rudal tersebut telah menempuh jarak sekitar 40 km ke wilayah udara Polandia pada Jumat (29/12) pagi. Peristiwa ini terjadi pada saat Ukraina mengalami serangan udara terbesar yang dilakukan oleh Rusia sejak perang dimulai.

Presiden Polandia Andrzej Duda kemudian mengadakan pertemuan keamanan darurat setelah objek tersebut terdeteksi oleh radar. Sekitar 200 polisi melakukan pencarian di area di mana benda tersebut terdeteksi untuk berjaga-jaga jika rudal tersebut mendarat di wilayah Polandia. Polandia adalah anggota aliansi NATO, dan pesawat Polandia dan sekutu-sekutunya dikerahkan untuk menanggapi insiden tersebut pada pukul 07:00 (06:00 GMT) pada hari Jumat. Sejauh ini belum ada laporan mengenai ledakan.

Juru bicara Komando Operasi Letkol Jacek Goryszewski mengatakan bahwa sebuah benda tak dikenal telah memasuki Polandia dari Ukraina dekat Kota Zamosc, di wilayah Lublin di tenggara Polandia, tidak jauh dari perbatasan.

Utusan kemanusiaan PBB untuk Ukraina, Denise Brown, mengatakan serangan itu “meninggalkan jalur kehancuran, kematian dan penderitaan manusia” dan merupakan “contoh lain yang tidak dapat diterima dari kenyataan mengerikan yang dihadapi rakyat Ukraina.”

Adapun mengenai alasan Rusia melakukan hal ini sekarang, persediaan rudalnya tidak seperti dulu, namun Moskow telah menunjukkan bahwa mereka masih ingin melanjutkan taktiknya untuk menekan populasi Ukraina, dengan harapan bahwa rasa tidak aman akan mengurangi keinginan mereka untuk berperang. Peristiwa ini juga terjadi di tengah Ukraina menghancurkan kapal pendarat besar Rusia di Krimea yang diduduki, dan AS mengirimkan paket militer terakhir yang disetujui ke Ukraina senilai $250 juta. Namun, perubahan tersebut relatif kecil dibandingkan dengan paket bantuan senilai $50 miliar yang saat ini diblokir karena ketidaksepakatan politik di Kongres AS.