portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Visi Misi Capres-Cawapres dalam Bidang Geopolitik dan Hubungan Internasional: Sorotan Debat Ketiga Capres Malam Ini

Visi Misi Capres-Cawapres dalam Bidang Geopolitik dan Hubungan Internasional: Sorotan Debat Ketiga Capres Malam Ini

Ketiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 akan kembali terlibat dalam debat pemilihan presiden (pilpres) hari ini, Minggu (7/1/2024). Debat pilpres ketiga yang akan berlangsung pukul 19.00 WIB nanti mengangkat tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Jelang menghadapi debat ketiga pilpres, capres nomor urut satu Anies Baswedan diketahui melakukan persiapan dengan aktif melakukan diskusi dengan Kapten Timnas AMIN M Syaugi Alaydrus hingga Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sementara itu, isu soal panelis yang berasal dari Universitas Pertahanan (Unhan) juga sempat menjadi perdebatan.

Lebih jauh, pasangan calon presiden 2024 lainnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka serta pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tentu menyiapkan hal sama menjelang debat ketiga.

Terlepas dari itu, berikut adalah sejumlah visi dan misi ketiga pasangan capres-cawapres dalam bidang geopolitik dan hubungan internasional:

1. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Anies Baswedan dan Gus Muhaimin (Cak Imin)

Dalam visi, misi, dan program pasangan Anies dan Muhaimin bertajuk “Indonesia Adil Makmur untuk Semua”, isu geopolitik dan hubungan internasional diangkat dalam misi “Memperkuat Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara, serta Meningkatkan Peran dan Kepemimpinan Indonesia dalam Kancah Politik Global untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional dan Perdamaian Dunia.”

Berikut adalah sejumlah visi dan misinya:

Mendorong dan memfasilitasi kerja sama internasional
Memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral termasuk menyepakati perjanjian dagang termasuk Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) maupun Perjanjian Dagang Terbatas (PTA)
Memposisikan Indonesia sebagai kekuatan penyeimbang tatanan global yang mampu mencegah dominasi kekuatan tertentu
Menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan tatanan regional di kawasan Indo-Pasifik-Mengaktifkan peran kepemimpinan Indonesia dan ASEAN terhadap dinamika Indo-Pasifik
Memperkuat diplomasi pertahanan dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik