Kementerian Pertahanan Taiwan menduga China telah mengancam keselamatan penerbangan dan melakukan perang psikologis terhadap penduduk pulau tersebut. Mereka menyebut China melakukan pengiriman balon di dekat atau di atas pulau itu beberapa hari sebelum pemilihan umum. Potensi Tiongkok menggunakan balon untuk memata-matai telah menjadi isu global sejak Amerika Serikat menembak jatuh balon pengintai Tiongkok pada Februari 2023.
Selain itu, Taiwan juga menjelaskan bahwa Tiongkok menggunakan tekanan militer dan ekonomi dalam upaya untuk ikut campur dalam pemilu yang akan datang. Tiongkok menganggap pulau itu sebagai wilayahnya sendiri, namun klaim ini ditolak oleh pemerintah Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan telah melaporkan beberapa kejadian penampakan balon pengintai Tiongkok terbang di atas Selat Taiwan, termasuk di atas pangkalan udara utama. Mereka menyatakan bahwa balon-balon tersebut merupakan ancaman serius terhadap keselamatan penerbangan internasional.
Kementerian pertahanan Tiongkok sendiri menolak mengomentari balon-balon tersebut pada konferensi pers bulanan. Namun, Kementerian Pertahanan Taiwan mengklaim telah mendeteksi dua balon Tiongkok sebelumnya, salah satunya terbang di ujung paling utara pulau itu.
Taiwan telah mengeluh atas peningkatan tindakan militer Tiongkok seperti jet tempur yang secara teratur terbang di atas selat sebagai bagian dari strategi “zona abu-abu” yang berupaya melemahkan Taiwan.