Sebuah tambang emas ilegal di Tanzania mengalami longsor dan menewaskan sedikitnya 22 orang di negara tersebut. Longsor di tambang emas Tanzania utara ini terjadi setelah hujan lebat melanda, kata seorang pejabat senior pemerintah pada Minggu (14/1).
Tragedi itu terjadi pada Sabtu pagi di wilayah Simiyu setelah sekelompok orang berusia antara 24 dan 38 tahun mulai menambang di wilayah yang aktivitasnya dibatasi karena hujan lebat, kata Simon Simalenga, komisaris distrik Bariadi di wilayah tersebut, dikutip dari laman indiatoday, Senin (15/1/2024).
“Awalnya kami diberitahu bahwa ada 19 hingga 20 orang yang terjebak di tambang tetapi sayangnya kami akhirnya berhasil mengevakuasi 22 jenazah,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut meskipun hampir semua puing-puing yang mengubur mereka telah hilang.
Simalenga mengatakan, kelompoknya telah menemukan daerah yang kaya akan mineral sekitar dua hingga tiga minggu sebelumnya dan mulai melakukan aktivitas tambang emas sebelum pemerintah menyetujui prosedur dan keselamatan fisik dan lingkungan.
“Petugas pertambangan daerah mengunjungi mereka dan menghentikan aktivitas penambangan karena sedang mengerjakan prosedur yang diperlukan,” katanya.
Kelompok tersebut menentang perintah dan mulai menambang pada Jumat malam sebelum sebagian dari area tersebut ambruk dan mengubur mereka di dalamnya. Pemerintah telah berupaya selama bertahun-tahun untuk meningkatkan keselamatan bagi penambang skala kecil, namun penambangan ilegal yang tidak aman dan tidak diatur masih terjadi di Tanzania, yang merupakan produsen emas terbesar keempat di Afrika setelah Afrika Selatan, Ghana, dan Mali.