Mochamad Iriawan atau biasa dipanggil Iwan Bule (berbodi tinggi dengan topi dan kacamata) berfoto bersama para pemain sepak bola dalam pertandingan Persib Legend vs Kuningan Selection Exhibition, pada Jumat 12 Januari 2024 di Kuningan.
Setelah pensiun dari karirnya sebagai aparat kepolisian, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan, S.H., M.M., M.H., sekarang beralih ke dunia politik. Iwan Bule, yang terkenal dengan sebutan tersebut, memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai caleg untuk Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di daerah pemilihan Jawa Barat X.
Lahir pada tanggal 31 Maret 1962 dan lulus dari Akademi Kepolisian pada tahun 1984, Iriawan tidak hanya seorang mantan polisi, tetapi juga seorang profesional berpengalaman yang telah meninggalkan jejaknya di berbagai bidang. Selama karir kepolisiannya, ia menangani kasus-kasus penting, termasuk kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan tokoh-tokoh terkemuka di Indonesia.
Iwan Bule juga pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) di tiga daerah, yaitu Kapolda NTB, Kapolda Jawa Barat, dan Kapolda Metro Jaya. Selama kepemimpinannya, ia dikenal karena kepiawaiannya dalam menjaga keamanan masyarakat dan pendekatannya yang humanis terhadap anggota polisi serta masyarakat.
Pendekatan Iwan Bule dalam menjalankan tugasnya selalu mencerminkan kemampuannya memimpin secara humanis. Ia memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk berkembang, terbuka terhadap ide-ide baru, dan selalu mendengarkan aspirasi masyarakat. Ia juga dikenal dekat dengan berbagai lapisan masyarakat dan sering turun langsung ke lapangan untuk mendengarkan permasalahan masyarakat serta mencari solusi bersama.
Iwan Bule selalu menunjukkan kepemimpinan yang efektif dan transparan, serta memiliki visi jelas dalam pengambilan keputusan. Komitmennya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat tercermin dalam program-programnya yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan rekam jejaknya yang gemilang, kehadiran Iwan Bule di dunia politik diyakini akan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan negara. Kepercayaan masyarakat pada dirinya sebagai sosok yang dapat diandalkan, berpengalaman, dan memiliki kepemimpinan yang baik, menjadikannya kandidat yang layak untuk dipilih dalam pemilihan berikutnya. Ia dapat menjadi penghubung yang efektif antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat, serta membawa nuansa kepemimpinan yang humanis dan inklusif ke dalam panggung politik.