Mantan Presiden Chile, Sebastian Pinera, Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter
Liputan6.com, Santiago – Mantan Presiden Chile Sebastian Pinera, yang menjabat dua periode dan juga dikenal sebagai seorang miliarder, meninggal dalam kecelakaan helikopter pada usia 74 tahun. Tiga orang lainnya dilaporkan selamat ketika helikopter nahas itu jatuh di sebuah danau dekat Kota Lago Ranco.
Sebelumnya, Pinera diketahui menerbangkan helikopternya sendiri, namun tidak ada konfirmasi resmi bahwa dia adalah pilotnya saat kecelakaan terjadi. Demikian seperti dilansir BBC, Rabu (7/2/2024).
Masa berkabung nasional telah diumumkan dan penghormatan diberikan dari seluruh Amerika Latin.
Pinera, sosok politikus konservatif, dipuji atas pertumbuhan ekonomi yang pesat selama masa jabatan pertamanya dari tahun 2010 hingga 2014.
Di luar negeri, dia mungkin paling dikenal karena mengawasi penyelamatan spektakuler 33 penambang yang terperangkap selama 69 hari di bawah Gurun Atacama pada tahun 2010, sebuah kisah yang mencekam dunia. Namun, masa jabatan keduanya, dari tahun 2018 hingga tahun lalu, dirusak oleh kerusuhan sosial yang disertai kekerasan.
Jenazahnya telah ditemukan oleh Angkatan Laut Chile di wilayah di mana, menurut surat kabar Spanyol El Pais, dia menghabiskan liburan bersama keluarganya setiap bulan Februari.
Mengumumkan tiga hari berkabung dan pemakaman kenegaraan, presiden Chile dari sayap kiri, Gabriel Boric memberikan penghormatan yang hangat kepada Pinera.
“Kita semua adalah Chile dan kita harus memimpikannya, mewujudkannya, dan membangunnya bersama-sama,” kata Boric. “Sebastian Pinera mengatakan hal ini ketika dia menjabat sebagai presiden untuk kedua kalinya pada 11 Maret 2018. Kami menyampaikan pelukan erat kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya di masa-masa sulit ini.”