portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Drone AS Menyerang Baghdad Irak dan Menewaskan Pemimpin Kataib Hizbullah serta 2 Pengawalnya

Drone AS Menyerang Baghdad Irak dan Menewaskan Pemimpin Kataib Hizbullah serta 2 Pengawalnya

Seorang komandan senior milisi yang didukung oleh Iran tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad. Menurut laporan BBC pada Kamis (8/2/2024), seorang pemimpin Kataib Hizbullah dan dua pengawalnya berada di dalam kendaraan saat serangan terjadi di bagian timur ibu kota Irak. Ketiganya meninggal dalam serangan tersebut.

Pentagon mengatakan komandan tersebut bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan Amerika di wilayah tersebut. AS telah mengaitkan milisi ini dengan serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS bulan lalu.

Kataib Hezbollah mengatakan mereka telah menghentikan serangan terhadap pasukan Amerika setelah serangan pesawat tak berawak, untuk mencegah rasa malu bagi pemerintah Irak.

Serangan drone pada Rabu (7/2) malam terjadi di lingkungan Mashtal di Baghdad, memicu beberapa ledakan keras. Itu adalah serangan yang tepat terhadap kendaraan yang bergerak di jalan yang sibuk, dan mobil itu berubah menjadi bangkai yang terbakar. Salah satu korban telah diidentifikasi sebagai Abu Baqir al-Saadi, seorang komandan senior Kataib Hizbullah. US Central Command (Centcom) atau Komando Pusat AS mengatakan serangan itu dilakukan pada pukul 21:30 waktu setempat (18:30 GMT), dan telah membunuh “komandan yang bertanggung jawab langsung merencanakan dan berpartisipasi dalam serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut”.

Ketika tim BBC tiba di lokasi kejadian, kerumunan pengunjuk rasa berkumpul sambil meneriakkan: “Amerika adalah setan terbesar.” Ada banyak polisi yang hadir, diikuti oleh tim SWAT (polisi elit) dari kementerian dalam negeri Irak. Tim BBC mencoba mendekati kendaraan yang terbakar tersebut, namun dihalau oleh orang-orang yang bersikeras bahwa jurnalis tidak diterima. “Anda orang asing,” teriak seorang pria, seraya menambahkan “dan orang asinglah yang harus disalahkan atas hal ini.” Beredar laporan mengenai massa yang menuju ke kedutaan AS yang dijaga ketat, mereka hendak melakukan protes.