Perang Hamas Vs Israel telah menyebabkan 80 persen dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza meninggalkan rumah mereka dan para pejabat PBB mengatakan seperempat penduduk wilayah kantong itu kelaparan karena akses ke wilayah tersebut dibatasi Israel. UNRWA, yang mempekerjakan sekitar 13.000 orang di Jalur Gaza, merupakan pemasok utama makanan, air, dan tempat tinggal di sana, namun mereka berada di ambang kehancuran finansial pasca tuduhan Israel.
Israel menuduh 12 karyawan UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 250 lainnya disandera di Jalur Gaza. Merespons tuduhan itu, lebih dari selusin negara termasuk Kanada menangguhkan pendanaan untuk UNRWA senilai sekitar USD 450 juta, hampir setengah dari anggarannya untuk tahun ini.
Dua penyelidikan PBB terhadap tuduhan Israel sedang berlangsung. Uni Eropa pada Jumat (1/3), menyatakan akan memberikan 50 juta euro kepada UNRWA setelah badan tersebut setuju mengizinkan para ahli yang ditunjuk Uni Eropa untuk mengaudit cara mereka menyaring staf untuk mengidentifikasi ekstremis.
Belum lama, Israel kembali melontarkan tuduhan terhadap UNRWA. Mereka menuding 450 staf UNRWA adalah anggota kelompok militan di Jalur Gaza. Sejauh ini, mereka tidak memberikan bukti.