Sebagian besar hasil jajak pendapat awal menunjukkan Trump unggul tipis dari Biden, termasuk di beberapa negara bagian kuncian yang kemungkinan akan menentukan hasil pemilu pada 5 November mendatang. Trump sendiri sedang menghadapi empat kasus pidana yang belum pernah dihadapi capres lain sebelumnya, yang mencakup 91 dakwaan, di mana sidang terdekatnya akan dilangsungkan pada 25 Maret mendatang. Belum jelas apakah kasus-kasus lain yang menyeretnya akan disidangkan sebelum pemilu, tetapi sebagian pemilih mengatakan kepada lembaga survei bahwa mereka tidak akan memilih Trump jika sampai dia divonis bersalah dalam kasus mana pun.
Sebagai informasi, Amerika Serikat tidak menganut sistem “satu orang, satu suara” alias suara populer nasional dalam menentukan pemenang pemilu, melainkan dengan menghitung perolehan jumlah suara pemilih elektoral di setiap dari 50 negara bagian AS.