Menurut laporan dari koreajoongangdaily, polisi sedang memperluas penyelidikan terhadap potensi kebocoran teknologi jet tempur Korea yang dilakukan oleh seorang insinyur Indonesia bersama dengan bertambahnya daftar tersangka.
Selama penyelidikan terhadap insinyur Indonesia yang pertama kali dilaporkan kepada polisi pada bulan Februari, pihak berwenang menemukan bukti bahwa tersangka lain terlibat dalam dugaan pencurian teknologi terkait jet tempur KF-21. Menurut laporan eksklusif oleh JoongAng Ilbo, afiliasi Korea JoongAng Daily, beberapa pejabat yang mengetahui situasi tersebut mengungkapkan bahwa insinyur Indonesia lainnya juga aktif dalam mengumpulkan data yang dicuri.
Polisi diperkirakan akan melakukan penyelidikan forensik untuk mengetahui bagaimana data tersebut disalin ke perangkat USB. Tersangka kedua kemungkinan akan ditahan dalam proses tersebut dan jumlah tersangka yang harus diselidiki mungkin akan bertambah karena banyaknya laporan berbahasa Indonesia yang ditemukan di perangkat USB.
Laporan juga menyebutkan bahwa kemungkinan kebocoran teknologi KF-21 yang dilakukan oleh insinyur Indonesia memang direncanakan dan disengaja. Badan Intelijen Nasional dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan Korea Selatan telah melakukan penyelidikan awal dan menetapkan bahwa perangkat USB yang dicoba diselundupkan oleh tersangka awal berisi antara 4.000 dan 6.600 file data, termasuk program pemodelan 3D untuk jet tempur KF-21, sebuah teknologi inti. Polisi masih terus menyelidikinya.
