Pasien dari Jalur Gaza yang dirawat di rumah sakit di Yerusalem Timur dipaksa untuk kembali ke rumah setelah sebelumnya menolak pulang. Mereka sebelumnya menerima perawatan di Rumah Sakit Augusta Victoria, namun pihak berwenang Israel terus menekan agar mereka kembali ke Gaza. Hal ini membuat CEO rumah sakit, Dr. Fadi Atrash, merasa frustrasi karena tidak dapat membantu orang-orang di Gaza sejak awal perang.
Salah satu pasien bernama Mohammed, yang dirawat karena kanker tiroid, merasa sedih karena harus terpisah dari anak-anaknya sejak datang ke Yerusalem Timur. Ia merasa sangat terpukul karena anaknya, Hamzah, buta dan membutuhkan perhatiannya. Para pasien yang dipaksa pulang harus mempersiapkan perjalanan kembali ke Gaza dengan penuh kesedihan, namun mereka merasa tak punya pilihan selain kembali.
Para wanita pasien di Rumah Sakit Makassed merasa sedih dan tidak ingin tinggal di Yerusalem Timur, mereka ingin pulang ke rumah masing-masing meskipun perjalanan pulang tidak mudah. Mereka memohon agar Tuhan memberikan yang terbaik dan mengizinkan mereka kembali ke rumah.
