portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Korea Selatan Berencana Mendirikan Kementerian Khusus untuk Mengatasi Angka Kelahiran Rendah

Korea Selatan Berencana Mendirikan Kementerian Khusus untuk Mengatasi Angka Kelahiran Rendah

Banyak negara di Eropa juga menghadapi masalah populasi yang menua, namun kecepatan dan dampak perubahan tersebut dapat dikurangi dengan imigrasi. Namun, negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan China memilih untuk tidak mengandalkan imigrasi massal untuk mengatasi penurunan populasi usia kerja.

Para ahli menyatakan bahwa perubahan demografi di wilayah ini disebabkan oleh tuntutan budaya kerja, stagnasi upah, kenaikan biaya hidup, perubahan sikap terhadap pernikahan dan kesetaraan gender, serta peningkatan kekecewaan di kalangan generasi muda.

Meskipun faktor ekonomi memainkan peran penting, pengeluaran uang untuk mengatasi masalah tersebut terbukti tidak efektif. Pada tahun 2022, Yoon Suk Yeol mengakui bahwa lebih dari USD 200 miliar telah dihabiskan dalam upaya untuk meningkatkan populasi selama 16 tahun terakhir.

Inisiatif seperti memperpanjang cuti berbayar untuk ayah, memberikan voucher uang kepada orang tua baru, dan kampanye sosial yang mendorong laki-laki untuk lebih berperan dalam mengasuh anak dan pekerjaan rumah tangga, hingga saat ini belum berhasil membalikkan tren tersebut.

Para ahli dan masyarakat justru menyoroti beberapa masalah sosial yang menjadi akar permasalahan – seperti stigma terhadap orang tua tunggal, diskriminasi terhadap pasangan yang berbeda tradisi, dan hambatan bagi pasangan sesama jenis.