Di India, sekitar 970 juta penduduk memiliki hak suara dalam Pemilu India yang dilaksanakan dalam tujuh fase pemungutan suara yang dimulai pada tanggal 19 April dan berlangsung selama enam minggu.
Menurut DW Indonesia, Komisi Pemilu India (ECI) melaporkan bahwa India selalu memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam pemilu. Pada tahun 2019, sebanyak 66 persen pemilih menggunakan hak suaranya.
Selama enam minggu, pemungutan suara dilakukan secara bertahap berdasarkan wilayah, yang ditentukan oleh ECI berdasarkan jumlah penduduk atau risiko politik, seperti potensi gangguan atau masalah keamanan.
Pemungutan suara pada Pemilu 2024 akan mencapai tahap akhir pada tanggal 1 Juni, sementara rekapitulasi semua surat suara akan diumumkan pada tanggal 4 Juni. Untuk memperoleh mayoritas di parlemen, partai politik atau koalisi harus memperoleh setidaknya 272 kursi.
Tahun ini, komisi pemilu telah menyiapkan lebih dari 1,25 juta Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan 5,5 juta mesin pemungutan suara elektronik (EVM) yang dipasang di 28 negara bagian dan sembilan wilayah persatuan di India.
India telah menggunakan sistem pemungutan suara digital yang aman sejak tahun 1999. Pada tahun 2014, ECI mulai menggunakan printer otomatis untuk mencetak salinan surat suara ke dalam kotak tertutup.
Pada pemilu tahun 2019, sekitar USD 8,7 miliar digelontorkan oleh partai politik dan kandidat dalam kampanye. Untuk pemilu kali ini, Pusat Studi Media di New Delhi memperkirakan anggaran kampanye akan meningkat menjadi USD 14,4 miliar atau sekitar Rp233 triliun.