portalberitamerdeka.co portal update harian berita tentang kriminal, artis, trend, olahraga, geopolitik, partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Surat Pemimpin Tertinggi Iran kepada Mahasiswa Pro-Palestina di AS: Berdiri di Sisi yang Benar dalam Sejarah

Surat Pemimpin Tertinggi Iran kepada Mahasiswa Pro-Palestina di AS: Berdiri di Sisi yang Benar dalam Sejarah

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Seyyed Ali Khamenei, mengirimkan surat terbuka kepada para mahasiswa pendukung Palestina di Amerika Serikat (AS). Khamenei memuji langkah berani mereka untuk bersatu dalam solidaritas dengan rakyat Palestina yang tertindas.

Berikut adalah isi surat terbuka Khamenei untuk para mahasiswa di AS:

“Saya menulis surat ini kepada generasi muda yang hati nuraninya menginspirasi mereka untuk membela perempuan dan anak-anak tertindas di Jalur Gaza. Para pemuda mahasiswa yang terkasih di AS! Ini adalah pesan simpati dan solidaritas kami dengan kalian. Kalian saat ini berdiri di sisi yang benar dari sejarah – yang sedang berlangsung,” ungkap surat Khamenei seperti yang dikutip dari terjemahan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

“Kalian saat ini telah menjadi bagian dari front perlawanan dan di bawah tekanan brutal dari pemerintah kalian, yang secara terbuka membela rezim zionis penjajah dan kejam, kalian telah memulai sebuah perjuangan yang terhormat. Front perlawanan besar di tempat yang jauh telah berjuang dengan persepsi dan perasaan kalian saat ini selama bertahun-tahun. Tujuan dari perjuangan ini adalah untuk menghentikan penindasan nyata yang dilakukan oleh jaringan teroris kejam bernama ‘zionis’ terhadap bangsa Palestina bertahun-tahun yang lalu dan telah menempatkan mereka di bawah tekanan dan penyiksaan paling berat setelah menduduki negara mereka. Genosida yang dilakukan rezim apartheid zionis saat ini merupakan kelanjutan dari perilaku sangat kejam dalam beberapa dekade terakhir.”

Khamenei menuturkan lebih lanjut, “Palestina adalah tanah merdeka/independen dengan bangsa yang terdiri dari muslim, Kristen, dan Yahudi, dan memiliki sejarah yang panjang. Setelah Perang Dunia, para kapitalis jaringan zionis, dengan bantuan pemerintah Inggris, secara bertahap membawa beberapa ribu teroris ke negeri ini. Mereka menyerbu kota-kota dan desa-desanya. Puluhan ribu orang dibunuh atau diusir ke negara-negara tetangga. Mereka merampas rumah, pasar, dan lahan pertanian dari tangan penduduk Palestina dan di tanah Palestina yang dirampas, mereka membentuk pemerintahan yang disebut Israel.”

“Pendukung terbesar rezim perampas ini, setelah bantuan pertama Inggris, adalah pemerintah AS, yang terus memberikan dukungan politik, ekonomi, dan senjata kepada rezim tersebut dan bahkan membuka jalan bagi rezim ini untuk memproduksi senjata nuklir dengan cara yang sembrono dan tidak dapat dimaafkan. Sejak hari pertama, rezim zionis menggunakan kebijakan ‘tangan besi’ terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan mengabaikan semua nilai-nilai hati nurani, kemanusiaan, dan agama, meningkatkan kekejaman, teror, dan penindasan dari hari ke hari. Pemerintah AS dan sekutunya bahkan tidak merasa sedih atau menyesal melihat terorisme sebuah negara dan penindasan yang berkelanjutan. Bahkan saat ini, beberapa pernyataan pemerintah AS mengenai kejahatan mengerikan di Gaza lebih bersifat munafik daripada kenyataan,” tutur Khamenei.

“Front Perlawanan bangkit dari tengah atmosfer yang gelap dan keputusasaan ini dan pembentukan pemerintahan Republik Islam di Iran memperluas dan memberdayakannya. Para pemimpin zionisme internasional yang sebagian besar perusahaan media di AS dan Eropa adalah milik mereka atau berada di bawah pengaruh uang dan suap mereka, memperkenalkan perlawanan yang manusiawi dan berani ini sebagai terorisme! Apakah sebuah negara yang mempertahankan diri di negerinya sendiri melawan kejahatan penjajah zionis adalah teroris? Dan apakah bantuan kemanusiaan kepada negara ini dan memperkuat persenjataannya dianggap sebagai bantuan terhadap terorisme?”

Para pemimpin yang mendominasi global, sebut Khamenei, tidak menaruh belas kasihan terhadap konsep kemanusiaan.

“Mereka menampakkan rezim teroris dan kejam Israel seolah-olah sedang membela diri mereka sendiri dan menyebut perlawanan Palestina, yang membela kebebasan, keamanan, dan hak untuk menentukan nasib sendiri, sebagai ‘teroris’! Saya ingin meyakinkan kalian bahwa saat ini situasinya sedang berubah. Nasib lain menanti kawasan sensitif Asia Barat. Banyak hati nurani telah terbangun dalam skala global dan kebenaran tengah terungkap. Front perlawanan menjadi semakin kuat dan kokoh. Sejarah juga tengah berubah,” ungkap Khamenei.

“Selain kalian, mahasiswa dari puluhan universitas di AS, universitas, dan orang-orang di negara lain juga ikut bangkit. Pendampingan dan dukungan para dosen universitas kepada kalian para mahasiswa merupakan peristiwa yang penting dan efektif. Hal ini dapat sedikit melegakan mengingat betapa parahnya tindakan polisi pemerintah dan tekanan yang mereka berikan kepada kalian. Saya juga bersimpati kepada kalian, kaum muda, dan menghormati resistensi kalian.”