Ketika dihadapkan dengan luka terbuka, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menanganinya. Ada yang memilih untuk hanya membersihkannya dengan air mengalir dan dibiarkan terbuka. Ada juga yang memilih untuk menutup luka dengan plester agar tidak terpapar udara. Lalu, bagaimana penanganan luka terbuka yang tepat?
Dokter yang aktif di media sosial, Gia Pratama Putra, menyatakan bahwa penanganan luka terbuka yang utama harus dimulai dengan rasa tenang. Karena saat panik, seseorang akan sulit untuk berpikir.
“Yang pertama, ketika menghadapi luka terbuka pada anak atau anggota keluarga, jangan panik. Karena ketika panik, sulit untuk berpikir,” ujar Gia dalam konferensi pers The Unstoppable Family with Betadine.
Selanjutnya, Gia menjelaskan bahwa saat membersihkan luka, pastikan tangan dalam keadaan bersih. Karena luka terbuka rentan terhadap bakteri dan kuman.
“Yang kedua, sebelum menyentuh luka, pastikan tangan kita bersih, karena tangan kita dipenuhi oleh bakteri. Jika menyentuh luka, dapat menambah jumlah bakteri,” kata Gia.
Periksa Pendarahan yang Terjadi
Gia menjelaskan bahwa penanganan luka terbuka juga akan berbeda tergantung pada apakah ada pendarahan yang terjadi atau tidak.
“Periksa apakah ada pendarahan aktif atau tidak. Jika ada pendarahan aktif, tekanlah lembut, jangan biarkan darah terus mengalir,” ujar Gia.
“Jika pendarahan masih berlanjut, segera ke rumah sakit. Biasanya akan langsung dijahit. Penjahitan juga tergantung pada jenis luka. Jika di rumah dan tidak ada pendarahan aktif, bisa diolesi povidone iodine,” lanjutnya.