Sayangnya, satu dari tiga penduduk Delhi tinggal di perumahan yang tidak layak dan padat. Terdapat 6.400 permukiman kumuh di mana lebih dari satu juta rumah tangga tinggal, namun mereka kekurangan pendingin ruangan dan mengalami krisis penghidupan saat musim panas tiba.
Pria sakit saat bekerja di luar ruangan; wanita jatuh sakit setelah menghabiskan waktu lama di dapur dengan kompor tradisional.
Taman hijau juga langka di sana. Ketika musim panas tiba, kota tersebut menjadi sangat panas, terperangkap di antara panas yang menyengat dari atas dan panas yang memancar dari tanah di bawah.
Anjana Kumari, istri seorang pekerja harian yang dirawat di Rumah Sakit Masyarakat Lokal Rithala karena serangan panas, mengatakan kepada The Indian Express bahwa satu-satunya kipas angin di rumah mereka tidak berfungsi karena listrik mati. Suaminya yang kelelahan setelah bekerja seharian tidak bisa tidur dan akhirnya menderita kejang, muntah, dan diare. Kumari membawanya ke rumah sakit pada malam hari.
“Dokter mengatakan kepadaku bahwa dia tidak akan bisa berjalan untuk beberapa waktu dan memerlukan perawatan intensif,” ujar Kumari.
