Hungaria di bawah pemerintahan Orban telah menjalin hubungan politik dan ekonomi yang signifikan dengan China. Negara Eropa ini telah menjadi tuan rumah bagi sejumlah fasilitas baterai kendaraan listrik dari China, dan pada bulan Desember, mereka mengumumkan bahwa perusahaan manufaktur kendaraan listrik raksasa China, BYD, akan membuka pabrik produksi kendaraan listrik pertamanya di Eropa bagian selatan Hungaria.
Orban secara luas menolak bantuan militer Barat untuk Ukraina dan telah menghalangi, menunda, atau melemahkan upaya Uni Eropa dalam membantu Ukraina serta memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasi mereka. Di sisi lain, Orban telah lama mendukung perdamaian di Ukraina, meskipun tanpa rincian terkait dampaknya terhadap integritas wilayah atau keamanan masa depan negara tersebut.
Sikap tersebut telah menimbulkan frustrasi di antara sekutu Hungaria di Uni Eropa dan NATO, yang mengutuk invasi Rusia sebagai pelanggaran hukum internasional dan ancaman bagi keamanan Eropa Timur.
Berbicara di samping Orban pekan lalu di Moskow, Putin menyatakan bahwa Rusia tidak akan menerima gencatan senjata atau penghentian sementara pertempuran yang akan memungkinkan Ukraina untuk memperoleh kembali kekuatan, merapatkan barisan, dan memperkuat persenjataannya.
Putin juga mengulangi permintaannya agar Ukraina menarik pasukannya dari empat wilayah yang dituntut oleh Rusia sebagai wilayah yang telah diserap pada tahun 2022 sebagai syarat untuk setiap pembicaraan damai yang mungkin terjadi. Ukraina dan sekutu-sekutu Baratnya menolak permintaan tersebut, menyatakan bahwa permintaan itu seolah-olah Kyiv diminta untuk mundur dari wilayahnya sendiri.
Sementara itu, China telah memperluas pengaruhnya di Asia Tengah dan Eropa Timur dalam beberapa tahun terakhir, melebihi kemitraan tanpa batas dengan Rusia.
Setelah berada di China, Orban akan melakukan perjalanan ke Washington, Amerika Serikat, di mana para pemimpin NATO akan mengadakan pertemuan puncak untuk membahas cara-cara untuk menjamin Ukraina mendapatkan dukungan yang berkelanjutan dari aliansi ini.
“Langkah selanjutnya: Washington,” tulis Orban di akun media sosialnya.
Belum jelas apakah dia akan bertemu dengan Presiden Joe Biden atau Donald Trump, yang secara terbuka didukung pencalonannya sebagai presiden oleh Orban.