Sebuah kebakaran terjadi di katedral Nantes pada tanggal 19 Juli 2020, menghancurkan kaca jendela dan organ, seperti dilaporkan oleh BBC, Senin (20/7/2020).
Seorang sukarelawan yang ditahan untuk dimintai keterangan mengenai kebakaran di Katedral Saint Pierre et Saint Paul di Nantes, Prancis, telah dibebaskan tanpa tuduhan.
Sukarelawan berkebangsaan Rwanda (39 tahun) tersebut bertanggung jawab untuk mengunci bangunan tersebut sehari sebelum kebakaran terjadi.
Pria tersebut dibebaskan pada Minggu malam, menurut jaksa umum Nantes, Pierres Sennès.
Sennès mengatakan bahwa pihak berwenang ingin melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menyebut pemeriksaan tersebut sebagai “prosedur normal”.
Awalnya, Sennès menyatakan bahwa kebakaran diduga terjadi dengan sengaja, sementara tiga titik di lokasi kejadian sedang diselidiki.
Seorang pengacara untuk pengungsi, Quentin Chabert, mengatakan bahwa selama penahanan, tidak ada bukti bahwa klien tersebut terlibat dalam kebakaran, dan penyelidikan harus dilakukan dengan menghormati hak-hak semua pihak, termasuk hak klien.
Seorang pegawai lain di katedral, Jean-Charles Nowak, mengatakan bahwa pria tersebut adalah seorang “petugas” yang sangat menderita di Rwanda dan telah meninggalkan negara tersebut beberapa tahun yang lalu. Menurut Nowak, pria tersebut sedang memproses perpanjangan visa dengan pejabat lokal.
Nowak juga menyatakan bahwa dia tidak percaya bahwa pria tersebut bisa membakar katedral karena pria tersebut sangat mencintai tempat tersebut.