Setelah membantu membentuk Liga Kebebasan Rakyat Anti-Fasis (AFPFL), sebuah gerakan nasionalis bawah tanah, pada tahun 1944, Aung San menggunakan front persatuan tersebut untuk menjadi wakil ketua Dewan Eksekutif Burma pada akhir tahun 1946. Ia masih tunduk terhadap veto gubernur Inggris. Setelah berunding dengan Perdana Menteri Inggris Clement Attlee di London, ia mengumumkan perjanjian pada 27 Januari 1947 yang mengatur kemerdekaan Burma dalam waktu satu tahun. Dalam pemilihan majelis konstitusi pada bulan April 1947, AFPFL miliknya memenangkan 196 dari 202 kursi. Meskipun komunis mengecamnya sebagai “alat imperialisme Inggris”, ia mendukung resolusi kemerdekaan Burma di luar Persemakmuran Inggris. Pada tanggal 19 Juli, perdana menteri dan enam rekannya, termasuk saudara laki-lakinya, dibunuh di ruang dewan di Rangoon saat dewan eksekutif sedang bersidang. Saingan politiknya, U Saw, yang ditahan di Uganda selama perang, kemudian dieksekusi karena terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Pembunuhan Pemimpin Burma Aung San Pada Tanggal 19 Juli 1947
Recommendation for You
Liputan6.com, Jakarta – Sabtu (26/10) dini hari Israel menyerang Iran dengan serangan udara. Serangan tersebut…
Serangan Lebanon terjadi saat upaya yang terhenti untuk mengakhiri perang di Gaza tampaknya mendapatkan momentum…
Seorang pria memegang rompi rusak bertuliskan “Press” di tengah puing-puing lokasi serangan udara Israel yang…
Setidaknya 17 orang, hampir semuanya perempuan dan anak-anak, tewas dalam pengeboman Israel terhadap sebuah sekolah…