Peradaban Maya yang meliputi wilayah Meksiko tenggara, Guatemala, dan Belize modern, terkenal dengan arsitekturnya, tulisan hieroglif, dan peta astronomi.
Meskipun beberapa fragmen masih ada hingga periode modern, Maya mengalami keruntuhan politik sekitar tahun 900 M.
Peradaban Maya terdiri dari sekitar 60 negara-kota, yang masing-masing diperintah secara agama dan politik oleh seorang k’uhul ajaw. Bergantung pada wilayahnya, warga menebang hutan dan menggunakan teknik pertanian lahan basah atau kering; mereka juga mengembangkan sistem irigasi.
Suku Maya telah menemukan sistem yang berhasil, yang memungkinkan mereka berkembang di seluruh Amerika Tengah. Sampai kekeringan besar melanda.
Bukti perubahan iklim ini berasal dari stalagmit di Gua Yok Balum di Belize. Formasi gua ini membutuhkan air untuk tumbuh, dan semakin banyak air, semakin besar ukurannya; ini berarti mereka menyediakan data curah hujan yang sangat akurat selama 2000 tahun terakhir.
Berdasarkan data dari stalagmit, suku Maya makmur selama periode yang luar biasa basah, dan kemunduran peradaban tersebut bertepatan dengan salah satu kekeringan terburuk dalam sejarah wilayah tersebut.