Liputan6.com, Gaza – Tentara Israel menjatuhkan selebaran yang memperlihatkan foto Pemimpin Tertinggi Hamas Yahya Sinwar yang tewas akibat serangan udara beberapa hari lalu. Pesan selebaran yang dijatuhkan tersebut menyatakan bahwa “Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza,” seperti dilansir dari laman Alarabiya, pada Minggu (20/10/2024).
Kata-kata dalam selebaran tersebut berasal dari pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (17/10) setelah Sinwar tewas oleh tentara Israel yang beroperasi di Rafah, di selatan dekat perbatasan Mesir.
Hamas pada Jumat (18/10) mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar. Hal ini diungkapkan oleh kepala biro politik kelompok tersebut. Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, pejabat Hamas Khalil al-Hayya memuji Sinwar sebagai “pahlawan yang melawan pasukan Israel hingga napas terakhirnya”.
Hayya juga menegaskan bahwa sandera Israel tidak akan dibebaskan sampai agresi Israel di Jalur Gaza benar-benar berhenti, tahanan Palestina dibebaskan, dan pasukan Israel ditarik dari Jalur Gaza. Hamas, melalui Hayya, kembali menegaskan komitmennya untuk melanjutkan perjuangan hingga berdirinya Negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Serangan 7 Oktober yang direncanakan oleh Sinwar terhadap komunitas Israel setahun lalu menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut data yang disampaikan oleh Israel. Perang Israel selanjutnya telah menghancurkan Gaza dan menewaskan lebih dari 42.500 warga Palestina, dengan sekitar 10.000 korban tewas lainnya yang diduga terkubur di bawah reruntuhan, menurut Otoritas Kesehatan Gaza.