Berita  

“Pembelaan Gedung Putih atas Grasi Joe Biden: Insight Terkini”

Gedung Putih membela keputusan Presiden Joe Biden memberi grasi kepada putranya, Hunter. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menjelaskan bahwa Biden melakukan hal tersebut untuk melindungi Hunter dari perlakuan tidak adil oleh lawan politiknya, mengingat Biden akan segera meninggalkan jabatannya. Pengampunan ini mencakup segala kemungkinan tindak pidana federal yang mungkin dilakukan oleh Hunter dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun.

Langkah ini menuai kritik keras dari kalangan Republikan, termasuk Presiden terpilih Donald Trump. Biden telah mempertimbangkan keputusan tersebut dengan matang selama liburan Thanksgiving keluarga di Pulau Nantucket, Massachusetts. Jean-Pierre menuturkan bahwa Biden percaya pada sistem peradilan, namun juga yakin politik yang tercemar telah memengaruhi proses ini, yang mengarah pada ketidakadilan.

Sebelumnya, Jean-Pierre masih menyatakan bahwa Biden tidak berencana memberikan pengampunan kepada putranya. Hunter Biden menjadi anak pertama seorang presiden AS yang dihukum secara kriminal, dan menghadapi kasus-kasus terkait narkoba, pajak, dan senjata api. Pengampunan ini mencakup periode saat Hunter menjadi anggota dewan di perusahaan Ukraina yang tengah diperdebatkan.

Reaksi terhadap keputusan pengampunan ini tidak hanya datang dari Trump dan Republikan, tetapi juga dari beberapa politisi yang menganggap keputusan tersebut sebagai penyalahgunaan kekuasaan. Penasihat khusus yang bertanggung jawab atas kasus-kasus ini, David Weiss, menegaskan bahwa tidak ada perlakuan tidak adil terhadap Hunter yang didorong oleh motif balas dendam atau selektif.

Jill Biden menyatakan dukungannya terhadap pengampunan untuk putranya, yang menurutnya dilakukan untuk melindungi Hunter dari serangan musuh-musuhnya. Beberapa politisi Republik juga menilai keputusan ini sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan menuduh keluarga Biden melakukan kegiatan perdagangan pengaruh.