Islandia, sebuah negara kepulauan Nordik di Samudra Atlantik Utara, dikenal sebagai satu-satunya negara bebas nyamuk. Hal ini berbeda dengan tetangga-tetangganya seperti Greenland, Skotlandia, dan Denmark yang memiliki populasi nyamuk yang signifikan. Iklim dingin di Islandia, dengan suhu mencapai -38°C di musim dingin, membekukan air dan menghentikan perkembangan nyamuk. Setiap tahun, negara ini mengalami tiga pembekuan dan pencairan besar yang membuat kondisi tidak stabil bagi nyamuk.
Kondisi lingkungan Islandia, seperti suhu rata-rata antara 0°C hingga 10°C dan iklim laut yang bervariasi, membuat kehidupan nyamuk sulit. Nyamuk membutuhkan genangan air untuk bertelur dan berkembang biak, namun di Islandia tidak terdapat genangan air yang cukup lama atau hangat. Selain itu, komposisi kimia air di Islandia juga tidak mendukung kehidupan nyamuk.
Hanya ada satu spesimen nyamuk yang pernah ditemukan di Islandia dan disimpan di laboratorium Icelandic Institute of Natural History. Nyamuk tersebut kemungkinan terbawa dari wilayah lain dan tidak dapat bertahan hidup di lingkungan Islandia. Fenomena bebas nyamuk di Islandia menjadi keunikan negara ini dan menarik perhatian ilmuwan untuk mempelajari pengaruh kondisi lingkungan yang ekstrem terhadap keberadaan serangga.
