Kantor berita ANTARA telah menjadi salah satu pilar informasi penting di Indonesia sejak didirikan pada 13 Desember 1939 oleh empat tokoh pers nasional. Seiring berjalannya waktu, ANTARA terus memperjuangkan misi strategisnya sebagai perantara aspirasi masyarakat dan kepentingan pers di tanah air. Meskipun mengalami berbagai tantangan selama sejarahnya, semangat nasionalisme para pendiri ANTARA tetap menyala, terutama dalam menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Dengan terus berkembangnya Indonesia, ANTARA tetap berperan aktif dalam memberikan informasi yang akurat dan tepercaya kepada masyarakat. Berbagai produk yang dihasilkan oleh ANTARA, seperti buletin dalam bahasa Indonesia dan Inggris, telah membantu dalam menjalankan tugas sebagai penyebar informasi yang handal. Pada pertengahan tahun 1973, ANTARA bahkan mengimplementasikan sistem layanan teleteks untuk mendistribusikan informasi ke seluruh biro cabang di Indonesia, menjangkau berbagai wilayah dari Aceh hingga Papua.
Seiring perkembangan teknologi, ANTARA terus berinovasi dengan merambah sistem satelit/VSAT dan membuka akses beritanya melalui internet sejak tahun 2001. Pada tahun 2007, pemerintah menetapkan ANTARA sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status Perusahaan Umum (Perum) untuk memaksimalkan pemanfaatan peluang bisnis dan menjawab tantangan konvergensi media.
Dengan komitmen kuat untuk menyajikan berita terkini, akurat, dan terpercaya, serta terus berinovasi dalam layanan informasi, ANTARA tetap menjadi salah satu kantor berita terkemuka di Indonesia. Kehadirannya juga semakin diperkuat dengan berbagai kerja sama strategis baik di dalam negeri maupun internasional.
