Optimizing Development: Why F1 Allows Limited Software Expansion

Dibalik kecepatan sebuah mobil satu tempat duduk di lintasan, terdapat dunia teknik yang sangat kompleks dengan teknisi dan insinyur. Meskipun Formula 1 dan Formula E memiliki beberapa kesamaan, keduanya mewakili dua kategori mobil yang berbeda dalam hal pengembangan. Formula 1 memberikan kebebasan desain yang besar kepada tim dalam hal aerodinamis dan sasis, sementara di Formula E, fokusnya lebih pada pabrikan tunggal untuk aerodinamika dan sasis.

Perbedaan utama terletak pada pengembangan Powertrain. Sebelum pembekuan unit saat ini, Formula 1 memungkinkan pengembangan konstan dalam perangkat keras dan perangkat lunak, sementara Formula E memiliki pembatasan pengembangan perangkat keras dengan lebih banyak ruang untuk pengembangan perangkat lunak.

Formula E menekankan pengembangan perangkat lunak, sementara pengembangan perangkat keras dibatasi pada siklus dua tahun. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan biaya dengan anggaran per tim sekitar 15 juta euro, jauh lebih kecil daripada Formula 1. Di Formula E, pengembangan perangkat lunak penting karena dapat memberikan lompatan signifikan dalam peringkat.

Pengembangan di Formula E berkisar pada efisiensi mobil dan manajemen daya, dengan penekanan pada pemulihan energi saat pengereman. Simulator digunakan untuk validasi perangkat lunak sebelum diimplementasikan pada mobil. Pengembangan perangkat lunak inilah yang menjadi pembeda utama dalam Formula E.

Di Formula 1, masalah pengembangan perangkat lunak akan menjadi lebih relevan mengingat kemungkinan untuk memperbarui perangkat lunak selama setiap kejuaraan akan diberikan mulai tahun 2026. Dengan fokus pada manajemen energi dan efisiensi, perangkat lunak yang lebih efisien akan menjadi kunci untuk keberhasilan. Ini akan membawa perubahan signifikan pada cara pabrikan mengelola energi selama balapan.