Reli Swedia segera berakhir, dan situasi kini semakin menegangkan untuk Toyota Gazoo Racing. Elfyn Evans dan Takamoto Katsuta bersaing ketat dengan hanya selisih tiga detik, menimbulkan pertanyaan tentang perlunya strategi bagi tim Jepang ini. Meskipun Toyota selalu menerapkan kebijakan tanpa team order, Prinsipal Tim, Jari-Matti Latvala, mengisyaratkan kemungkinan strategi yang akan diterapkan pada hari terakhir reli.
Evans harus menghadapi tiga etape terakhir hari Minggu dengan keunggulan yang menyusut menjadi tiga detik setelah insiden di etape sebelumnya. Hal ini menempatkan Thierry Neuville dari Hyundai sebagai penantang yang juga bersaing mendekati juara bertahan, Ott Tanak. Dalam situasi ini, strategi menjadi kunci.
Latvala mengakui bahwa dengan ban baru, mengambil risiko besar dapat berdampak signifikan pada hasil akhir. Meskipun demikian, Toyota tetap konsisten dengan kebijakan tidak ada team order, namun mempertimbangkan strategi yang dapat membantu para pembalap melihat opsi terbaik.
Evans sendiri percaya bahwa tidak perlu team order dan meyakini bahwa pertarungan akan tetap adil hingga akhir. Sementara Katsuta, yang berjuang untuk meraih kemenangan pertamanya dalam WRC, tetap fokus pada tugas di depannya tanpa perlu melakukan yang istimewa.
Neuville, di sisi lain, berharap pendekatan datar dari dirinya dan pesaingnya dapat membawa mereka keluar sebagai pemenang dalam reli yang sengit ini. Dengan tambahan poin yang bisa diperebutkan, Neuville bersiap untuk bersaing sekuat tenaga.
Dengan persaingan yang semakin ketat, reli Swedia semakin menarik untuk disaksikan. Posisi Evans, Katsuta, Tanak, dan Neuville menjadi sorotan dalam pertarungan empat arah untuk meraih podium teratas. Tantangan berat dan persaingan yang sengit menjadikan reli ini sebagai salah satu reli terbaik dalam musim ini.