Pemuda Jakarta Terlibat Tawuran karena Kemiskinan dan Waktu Luang
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali, mengusulkan solusi untuk mengatasi masalah tawuran yang terjadi di Jakarta. Menurutnya, tawuran terjadi bukan karena pemuda suka berkelahi, melainkan karena mereka memiliki banyak waktu luang dan muncul keisengan. Kemiskinan juga menjadi faktor yang mendorong pemuda untuk terlibat dalam tawuran.
Untuk mengatasi masalah ini, Marullah menyarankan untuk mencarikan pekerjaan kepada pemuda yang masih menganggur. Dengan memberikan pekerjaan kepada pemimpin pemuda, diharapkan teman-teman wilayahnya juga bisa mendapatkan kesejahteraan sehingga tidak lagi terlibat dalam tawuran. Hal ini merupakan salah satu langkah efektif untuk memanfaatkan waktu mereka dengan lebih baik.
Selain itu, Kepala Biro Pemerintahan dari Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Fredy Setiawan, juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencegah tawuran di Jakarta. Upaya ini dilakukan dengan memberikan imbauan kepada masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan berbagai lembaga dan tokoh agama untuk mengedukasi masyarakat agar menghindari hal-hal negatif selama bulan suci tersebut.
Tawuran bukan hanya terjadi di kawasan padat penduduk, namun juga di berbagai wilayah di Jakarta. Polres Metro Jakarta Utara melaporkan adanya aksi tawuran yang berujung pada korban meninggal dunia dan luka-luka di Penjaringan, Jakarta Utara. Kejadian serupa telah terjadi beberapa kali selama tahun 2025. Upaya pencegahan dan edukasi terus dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan di Jakarta.
