Polres Metro Jakarta Utara telah mengungkap 131 kasus penyalahgunaan narkotika sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Astacita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memerangi peredaran gelap narkotika. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuadi, menginformasikan bahwa sejak program tersebut diluncurkan, telah terjadi 131 kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan 169 pelaku yang berhasil ditangkap. Pelaku-pelaku ini, terdiri dari 160 pria dan sembilan wanita, yang ditahan serta menjalani proses penyidikan di Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Utara. Mereka terlibat dalam kepemilikan dan peredaran narkotika ilegal, sedangkan untuk bandar masih dalam proses pengusutan.
Para pelaku ini akan dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun. Dari 131 kasus yang diungkap, sebanyak 111 kasus merupakan penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu dengan total barang bukti sebanyak 3.433 gram atau setara dengan 3,4 kilogram. Selain itu, terdapat tiga kasus penyalahgunaan ekstasi dengan barang bukti sebanyak 545 butir, tiga kasus penyalahgunaan narkotika sintesis dengan barang bukti seberat 24,2 gram, dan 13 kasus penyalahgunaan ganja dengan barang bukti sebanyak 1,8 kilogram.
Dari rangkaian pengungkapan kasus ini, Polres Metro Jakut berhasil menyelamatkan sebanyak 38.710 jiwa dari dampak peredaran narkoba, dengan total nilai barang bukti yang diungkap mencapai Rp7,06 miliar. Kapolres menegaskan komitmen pihaknya untuk menindaklanjuti Program Astacita Presiden Prabowo dengan memastikan tidak ada lagi peredaran gelap narkotika di wilayah Jakarta Utara. Dengan upaya-upaya penegakan hukum ini, diharapkan peredaran narkotika dapat ditekan dan masyarakat lebih bisa terhindar dari dampak buruknya.
