Bulan Ramadhan selalu menjadi momen penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Meskipun sedang menjalankan ibadah puasa, kebanyakan orang tetap harus melanjutkan aktivitas sehari-hari, termasuk bekerja. Namun, di Indonesia, pemerintah telah menetapkan aturan spesifik terkait dengan jam kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) selama bulan suci ini.
Peraturan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden No. 21/2023 yang mengatur tentang Hari dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai Aparatur Sipil Negara. Dengan adanya regulasi ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tidak perlu lagi mengeluarkan Surat Edaran terpisah mengenai jam kerja ASN selama bulan Ramadhan.
Menurut Peraturan Presiden tersebut, jam kerja ASN selama bulan Ramadhan adalah 32 jam 30 menit dalam satu minggu, tanpa memperhitungkan waktu istirahat. Waktu istirahat diatur berbeda antara hari Jumat dan hari-hari lainnya, dengan jam kerja instansi pemerintah dimulai pukul 08.00 waktu setempat.
Bagi instansi yang memiliki sistem kerja selain lima hari dalam seminggu, mereka diwajibkan untuk menyesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Perpres tersebut. Hal ini harus dilakukan paling lambat satu tahun setelah peraturan diundangkan. Penyesuaian lebih lanjut mengenai hari kerja, jam kerja, jam istirahat, dan lainnya akan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pimpinan instansi masing-masing.
Meskipun begitu, terdapat pengecualian untuk TNI, POLRI, dan pegawai ASN di perwakilan RI di luar negeri. Mereka memiliki aturan jam kerja yang ditetapkan oleh institusi masing-masing. Dengan adanya penyesuaian jam kerja ini, diharapkan ASN dapat tetap menjalankan tugasnya dengan optimal sambil tetap menjalankan ibadah Ramadhan dengan khusyuk. Hal ini juga memastikan bahwa pelayanan publik tetap berjalan lancar tanpa mengurangi produktivitas ASN selama bulan suci ini.
