Susie Wolff adalah seorang wanita inspiratif yang saat ini menjabat sebagai direktur pelaksana F1 Academy, sebuah seri balap khusus wanita yang tengah memasuki musim ketiganya. Berada di kantor Formula 1 di London, Wolff menjelaskan detail seri ini dan menunjukkan film dokumenter yang sedang diproduksi. Seri F1 Academy telah mendapat dukungan positif dari para bos dan seluruh tim F1 terlibat secara serius.
Lompatan ke belakang, Lella Lombardi adalah wanita terakhir yang berkompetisi di kejuaraan dunia F1 pada tahun 1976. Wolff, yang sendiri adalah pembalap berprestasi, percaya bahwa akan butuh waktu sekitar 8 hingga 10 tahun sebelum melihat wanita lain masuk ke F1. Namun, dengan upaya dan perhatian yang diberikan Wolff kepada pembalap wanita muda, harapan masih tetap ada.
Juara musim lalu, Abbi Pulling, menjadi contoh yang mengilhami bagi generasi muda. Dia menerima dana penuh untuk bersaing di Kejuaraan GB3 bersama Rodin Motorsport sebagai hadiah kemenangannya. Selain Abbi, Bianca Bustamante dan Marta Garcia juga memperlihatkan kemajuan mereka di seri motorsport yang berbeda.
Dibalik kesuksesan F1 Academy, peran manajer pengembangan bakat, yaitu Katie Denver, sangat penting bagi kemajuan para pembalap wanita muda. Tujuan dari akademi ini adalah untuk selalu memiliki 18 pembalap terbaik di grid dan memastikan talenta wanita terus berkembang.
Wolff juga menghadapi tantangan fisik dalam memperjuangkan kesetaraan bagi para wanita di dunia balap. Salah satu kontroversi adalah penggunaan power steering dalam kategori junior seperti F2 dan F3. Meskipun ada perbedaan pendapat, Wolff termasuk dalam pendukung pengenalan power steering di kategori junior untuk membantu para wanita bersaing setara dengan pria di F1.
Dengan tekadnya, Wolff terus memperjuangkan hak dan kesempatan bagi pembalap wanita. Tujuannya adalah membantu para wanita muda meniti karier balap profesional dan merubah persepsi tentang motorsport. Wolff jelas merupakan pionir yang membuka jalan bagi generasi berikutnya dalam dunia motorsport.
